Senin, 11 April 2011

Menghadapi Remaja yang Labil (?)

Sudah tentu bahwa masa remaja adalah masa yang paling labil a.k.a tidak stabil. Perasaan yang ada sangat tidak menentu – Akhirnya seperti Amy Winehouse yang tak karuan atau mungkin seperti Britney Spears! Sayangnya tidak seterkenal mereka. Hehehehe
:mrgreen:
Nah, labilnya jiwa anak muda ini bisa jadi sasaran empuk oleh para pedofilia, maniak seks dan teman-temannya. Entahlah, tapi, remaja memang cenderung mendengarkan apa yang sesuai dengan hati mereka.
Solusi sesuai selera. Begitulah para remaja – karena ketidakstabilannya, mereka lebih cenderung mengikuti apa yang cocok di hati mereka. Dan biasanya, tekanan ini datang dari teman-temannya. Kadang teman seperti memberikan perlindungan yang lebih baik daripada keluarganya sendiri. Akhirnya, si remaja pun merasa nyaman!
Tak mudah untuk menyadarkan remaja-remaja seperti ini. Tentu saja. Hehe. Jika sikap keras ditunjukkan yang ada hanyalah dia akan semakin membangkang, sedangkan jika lembut mungkin dia akan menginjak-injak!
Jadinya? Yang mana yang harus dipilih?
Saya sendiri pun mungkin hanya akan mampu untuk berkata-kata saja. Namun, satu hal yang pasti, dari sudut pandangan saya, adalah lebih baik untuk tidak keras terhadap remaja labil tersebut tetapi tegas!
Ingat! Tegas bukan berarti keras. Masih ada kelembutan di dalam ketegasan. Si remaja juga diberi kesempatan untuk memilih. Semua keputusan ada ditangannya – memilih yang terbaik menurut si penasehat atau terbaik menurut dirinya sendiri.
:wink:



sumber: http://helda.info/2009/01/menghadapi-remaja-yang-labil/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar